Pendidik Jawa Barat divaksin : DownloadLagu321

Dinas Pendidikan Jabar luncurkan pembelajaran daring di tengah pandemi

 

Di masa pandemi seperti saat ini, dinas pendidikan Jabar juga akan melakukan banyak kegiatan untuk menjaga  proses pembelajaran tetap berjalan dengan baik. Bahkan di  setiap daerah, mereka menerapkan  proses pembelajaran   baru untuk mencegah siswa mencapai kurikulum untuk lulus dan meningkat.

 

Beberapa sekolah, terutama sekolah kejuruan, melakukan pembelajaran tatap muka sendiri. Namun, ini juga berlaku di beberapa tempat dan secara khusus hanya berlaku untuk mata pelajaran praktis. Pasalnya, di SMK ini, keterampilan menjadi hal penting yang harus dimiliki siswa.

 

Sementara itu, proses latihan juga dilakukan secara langsung. Sehingga perlu dilakukan secara langsung. Selain itu, pendidikan Jawa Barat  juga memberikan dukungan yang cukup banyak bagi mahasiswa yang tidak mampu membelinya sehingga dapat melanjutkan studi. Seperti menyediakan   perangkat gratis dan  juga kuota data gratis untuk guru dan siswa.

 

Tetapi munculnya metode pembelajaran baru ini telah menyebabkan banyak orang tua mengeluh. Karena mereka tidak dapat mengajari anak-anak mereka beberapa pelajaran yang tidak diketahui. Terutama siswa yang tidak dapat mengoperasikan sistem pembelajaran baru ini. Pemerintah juga melakukan upaya pembelajaran langsung dengan menerapkan beberapa poin penting.

 

Pembelajaran daring di masa pandemi Covid

 

Memang, pandemi Covid-19 sejak 2020 justru berdampak pada banyak sektor. Termasuk di bidang pendidikan juga terdampak. Siswa dan siswa yang masih bersekolah harus merasakan dampaknya dengan mengikuti homeschooling atau pembelajaran daring. Program ini dijalankan di setiap sekolah.

 

Seperti dinas pendidikan Jawa Barat, pihaknya juga menerapkan program pembelajaran daring bagi seluruh siswa di Jawa Barat.  Kebijakan itu sendiri sebenarnya diterapkan di seluruh tempat pendidikan di seluruh Indonesia, bahkan di seluruh dunia. Awalnya, pembelajaran dilakukan secara langsung. Namun hal itu berubah seiring merebaknya pandemi virus corona.

 

Homeschooling ini dilakukan untuk memberikan pengalaman baru bagi peserta didik. Namun, meskipun dijalankan dari jarak jauh, pendidik harus mampu mencapai tujuan  peningkatan  kurikuler  dan kelulusan harus dilakukan. Namun, metode pembelajaran baru ini telah menerima banyak umpan balik negatif.

 

Terutama dari orang tua asuh. Banyak dari mereka yang mengeluhkan kompleksitas dan ketidakmampuan  mengikuti kegiatan pembelajaran daring yang dilakukan oleh  dinas pendidikan Jawa Barat dan daerah lainnya.  Banyak orang ingin pembelajaran daring ini dihentikan dan dikembalikan ke tatap muka.

 

Karena menggunakan internet, tentunya juga membutuhkan data kuota. Sementara itu, pemerintah juga menawarkan kuota gratis kepada siswa dan guru. Sehingga akan meringankan beban pembelajaran di masa pandemi saat ini. Jawa Barat  sendiri  juga menyediakan dukungan kuota internet untuk kelancaran proses pembelajaran.

 

Lulus verifikasi kelas offline

 

Kini setelah new normal diterapkan di masa pandemi Covid-19,  pemerintah dan dinas pendidikan Jabar  juga tengah melaksanakan program baru, yakni  menerapkan pembelajaran dengan metode tatap muka.   Namun tetap saja ada beberapa aturan yang diberlakukan dalam pelaksanaan proses pembelajaran ini.   Sehingga masih bisa meminimalisir kasus covid.

 

Meski lokasi sekolah berada di zona hijau, namun pembelajaran tatap muka belum diberlakukan. Karena masih ada beberapa poin yang harus dicek dulu. Jika sekolah memenuhi kriteria, maka dapat melaksanakan program tersebut. Untuk kriteria seperti sekolah wajib di zona hijau.

 

Jamn untuk  kegiatan tatap muka juga diprioritaskan bagi siswa yang tidak didukung oleh internet atau yang disebut blank spot. Oleh karena itu, sebenarnya tidak semua tempat belajar dapat menerapkan sistem pembelajaran ini di tengah pandemi Covid-19. Bahkan jika itu termasuk dalam area zona hijau.

 

Sementara itu, di tingkat SMK atau SMK sendiri, dari dinas pendidikan Jawa Barat, sistem langsung ini akan diterapkan pelajaran yang intinya hanya praktik. Karena jika Anda ingin mendapatkan sertifikat untuk keterampilan Anda, Anda harus segera berlatih.

 

Tidak semua orang dapat berpartisipasi langsung dalam proses pembelajaran ini. Ada beberapa poin yang juga harus diperhatikan. Misalnya, yang bisa berpartisipasi adalah guru di bawah  usia 45 tahun dan tidak ada penyakit lain yang akan menghambat  proses  pembelajaran   di masa pandemi ini.

 

Pendidik Jawa Barat divaksin

 

Dinas Pendidikan Jawa Barat telah mengusulkan agar  tenaga pendidik divaksin seluruh Jawa Barat. Tentunya vaksinasi   akan tetap  dilakukan secara bertahap. Terutama bagi tenaga pengajar yang akan melakukan kegiatan pembelajaran tatap muka.

 

Tak hanya itu, bekal tersebut juga akan diprioritaskan bagi guru yang lebih tua . Tahapan vaksinasi yang dicanangkan pemerintah juga akan diluncurkan dengan skema tersebut. Memang, vaksinasi untuk pendidik sangat penting untuk diadopsi setelah digunakan oleh  petugas perawatan kesehatan.

 

Tentunya hal ini berlaku agar proses pembelajaran dapat dilakukan dengan baik tanpa ada yang terinfeksi covid. Adapun pasokan vaksin kepada para guru sendiri diusulkan sesuai dengan jumlah pekerjanya sendiri di Jawa Barat. Tentunya suntikan diberikan kepada guru yang melakukan kegiatan pembelajaran tatap muka terlebih dahulu.

 

Berdasarkan dinas pendidikan Jawa Barat, bagi yang mengikuti sendiri pembelajaran luring tatap muka, tidak semuanya. Hanya beberapa ratus dari mereka yang telah disesuaikan dengan aturan yang berlaku. Padahal, masih banyak sekolah yang belum bisa melakukan pembelajaran ini karena berada di lokasi dengan tingkat kasus covid yang tinggi.

 

Agar penerimaan vaksin dapat berfungsi optimal, semua orang yang akan disaring juga harus menjalani pre-screening. Hal ini penting diterapkan agar saat vaksinasi bisa maksimal. Meski sudah menerima suntikan ini, namun tetap patuhi protokol kesehatan.

 

Proses pembelajaran tatap muka di Jawa Barat

 

Kegiatan belajar mengajar yang diselenggarakan langsung oleh  dinas pendidikan Jawa Barat sendiri juga menyiapkan diagram.  Terkait kegiatan pembelajaran ini sendiri juga dilakukan secara bertahap dengan  memperhatikan terlebih dahulu bagaimana wilayah tersebut tersebar di wilayah tersebut serta upaya dan kesiapan pencegahannya.

 

Meskipun kegiatan pembelajaran tatap muka ini telah dilaksanakan, namun juga menganut prinsip mendukung keselamatan siswa atau guru. Ini adalah poin penting dan kunci yang harus dipertimbangkan oleh setiap pihak. Setiap sekolah yang akan menggunakan sistem ini harus siap menghadapi banyak hal.

 

Pengawas dari departemen pendidikan nantinya akan melihat seberapa siap sekolah tersebut. Tentunya didampingi oleh kepala desa dan camat setempat. Jika masih banyak kekurangan, maka harus dilengkapi terlebih dahulu. Namun, jika sekolah telah menyelesaikan semua hal yang diperlukan, itu dapat ditransfer langsung ke departemen.

 

Untuk melaksanakan pembelajaran itu sendiri, akan diterapkan metode blended learning.  Dimana siswa nantinya akan belajar untuk hidup di sekolah secara bergiliran atau bergeser.  Jadi, satu kelas akan dibagi menjadi dua atau tiga, sesuai aturan. Dinas pendidikan Jawa Barat tentu sudah menyiapkan hal-hal yang bisa memitigasi penyebaran covid.

Read More :

Sumber : https://www.teknohits.com